Senin, 22 Oktober 2012

KKO (Kata Kerja Operasional)


Setelah adanya revisi tingkatkan ranah pada kognitif teori Bloom, maka diperlukan adanya kata kerja operasional (KKO) yang sesuai dengan tingkat tersebut, yakni C1 sampai C6. Pembelajaran PAI, merupakan bagian dari mata pelajaran yang tak terpisahkan dari teori yang dibuat oleh Bloom tersebut.
Adapun edisi revisi teori Bloom tersebut adalah:
C1 = mengingat
C2 = memahami
C3 = menerapkan
C4 = menganalisis
C5 = mengevaluasi
C6 = menciptakan

RPP


RPP PPR

FORMAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
No. : .......
Satuan Pendidikan : ..................................................................
Kelas / Semester : ..................................................................
Mata Pelajaran. : ..................................................................
Alokasi Waktu : ......... jam pelajaran ( .... X pertemuan).

A. Standar Kompetensi : 1. ..............................................................

B. Kompetensi Dasar : 1.1. dst.

C. Indikator : 1.1.1 dst.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan indikator adalah sebagai berikut :
1. Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
2. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik (konteks peserta didik), mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional (KKO) yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
3. KKO Indikator diambil dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari kongkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
a. Tahapan berpikir Ranah Kognitif :
1) Pengetahuan (C1) contoh KKO-nya : mengingat, menghafal, menyebut dan sebagainya.
2) Pemahaman (C2) contoh KKO-nya : menerangkan, menjelaskan dsb.
3) Penerapan (C3) contoh KKO-nya : menghitung, membuktikan, menerapkan dsb.
4) Analisis (C4) contoh KKO-nya : memilah, membedakan, membagi, dsb.
5) Sintesis (C5) contoh KKO-nya : merangkai, merancang, mengatur, dsb
6) Evaluasi (C6) contoh KKO-nya : mengkritik, menilai, menafsir dsb.
b. Tahapan berpikir Ranah Psikomotor :
1) Peniruan (P1) contoh KKO-nya : mengaktifkan, menyesuaikan, menggabungkan dsb.
2) Manipulasi (P2) contoh KKO-nya : mengoreksi, merancang, memilah dsb.
3) Artikulasi (P-3) contoh KKO-nya : mengalihkan, mengganti, memutar dsb.
4) Pengalaman (P-4) contoh KKO-nya : mempertajam, membentuk, memadankan, dsb.
c. Tahapan Ranah Afektif :
1) Menerima (A-1) contoh KKO-nya : memilih, mempertanyakan, mengikuti, dsb.
2) Menanggapi (A-2) contoh KKO-nya : menjawab, membantu, mengajukan dsb.
3) Menilai (A-3) contoh KKO-nya : mengasumsikan, melengkapi, meyakini, dsb.
4) Mengelola (A-4) contoh KKO-nya : menganut, mengubah, menata, dsb.
5) Menghayati (A-5) contoh KKO-nya : melayani, mempengaruhi, mendengarkan, dsb.
4. KKO pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada diskripsi yang ada di KKO Indikator.
D. Tujuan Pembelajaran :
Merupakan rumusan dari indikator yang menggambarkan proses dan hasil belajar
belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan KD).
Melalui/Dengan/Setelah (diikuti prosesnya) tentang yang diproses (materinya) , peserta didik mampu/dapat ..................
E. Materi Ajar :
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran adalah :
1. Potensi peserta didik.
2. Relevansi dengan karakteristik daerah.
3. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spriritual peserta didik.
4. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
5. Struktur keilmuan.
6. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.
7. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
8. Alokasi Waktu.
Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
1. Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, dsb. (Ibu kota Negara RI adalah Jakart; Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945).
2. Termasuk materi konsep adalah pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau bagian suatu obyek (Contoh kursi adalah tempat duduk berkaki empat, ada sandaran dan lengan-lengannya).
3. Termasuk materi prinsip adalah dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, atau hubungan antar konsep yang menggambarkan “jika..maka….”, misalnya “Jika logam dipanasi maka akan memuai”, rumus menghitung luas bujur sangkar adalah sisi kali sisi.
4. Materi jenis prosedur adalah materi yang berkenaan dengan langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah mengoperasikan peralatan mikroskup, cara menyetel televisi. Materi jenis sikap (afektif) adalah materi yang berkenaan dengan sikap atau nilai, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, semangat bekerja, dsb.
Untuk membantu memudahkan memahami keempat jenis materi pembelajaran aspek kognitif tersebut, perhatikan tabel di bawah ini.
Tabel 1: Klasifikasi Materi Pembelajaran Menjadi Fakta, Konsep, Prosedur, dan Prinsip

No. Jenis Materi Pengertian dan contoh
1. Fakta Menyebutkan kapan, berapa, nama, dan di mana.
Contoh:
Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945; Seminggu ada 7 hari; Ibu kota Negara RI Jakarta; Ujung Pandang terletak di Sulawesi Selatan.
2. Konsep Definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus.
Contoh:
Hukum ialah peraturan yang harus dipatuh-taati, dan jika dilanggar dikenai sanksi berupa denda atau pidana.
3. Prinsip Penerapan dalil, hukum, atau rumus. (Jika…maka….).
Contoh:
Hukum permintaan dan penawaran (Jika penawaran tetap permintaan naik, maka harga akan naik).
4. Prosedur Bagan arus atau bagan alur (flowchart), algoritma, langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut.
Contoh:
Langkah-langkah menjumlahkan pecahan ialah:
1. Menyamakan penyebut
2. Menjumlahkan pembilang dengan dengan pembilang dari penyebut yang telah disamakan.
3. Menuliskan dalam bentuk pecahan hasil penjumlahan pembilang dan penyebut yang telah disamakan.

Materi ajar ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

F. Metode Pembelajaran : dapat berupa metode/model.
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan termasuk nilai kemanusiaan yang diperjuangkan/perubahan sosial yang diharapkan terjadi pada peserta didik. Pemilihan metode pembelajaran dalam RPP berpola PPR disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik (konteks peserta didik), serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan dan memahami akan kegunaan serta implementasinya dalam kehidupan sehari-hari secara bertanggung jawab..

G. Nilai Kemanusiaan :
Adalah nilai universal yang ada pada diri setiap manusia yang mau dikembangkan
seperti : kesatuan, kedamaian,penghargaan, cinta, kebahagiaan, kebebasan, kejujuran, kerendahan hati, toleransi, kerjasama, tanggungjawab, kesederhanaan. Dapat jujuga ditambah : solider, persaudaraan, disiplin dan kemandirian, keadilan dan kepemimpinan, percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah dan
sebagainya. (tambahan).
H. Skenario / Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
Dalam mengembangkan kegiatan Pembelajaran harus mempertimbangkan hal-hal berikut :
1. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada pendidik, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
3. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hirarki konsep materi pembelajaran.
4. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan materi.
1. Pertemuan Pertama
a. Kegiatan Awal/Pendahuluan/Pembukaan :
Dalam kegiatan pendahuluan, guru :
1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengait¬kan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, serta nilai kemanusiaan yang diperjuangkan.
4) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

b. Kegiatan Inti :
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pem¬belajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, me¬motivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativi¬tas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik atau dengan kata lain memperhatikan konteks peserta didik. Untuk itu penggunaan metode disesuai¬kan dengan karakteristik peserta didik dan mata pela¬jaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
1). Eksplorasi (menggali informasi/menjelajah/penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu).

Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
a) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prin¬sip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber.
b) Menggunakan beragam pendekatan pembela¬jaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain.
c) Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
d) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam se¬tiap kegiatan pembelajaran.
e) Memfasilitasi peserta didik melakukan per¬cobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
2) Elaborasi (Menguraikan/penggarapan secara tekun dan cermat)
Dalarn kegiatan elaborasi, guru:
a) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
b) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memuncul¬kan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.
c) Memberi kesempatan untuk berpikir, menga¬nalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
d) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
e) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
f) Menfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
g) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan kerja individual maupun kelompok.
h) Memfasilitasi peserta didik melakukan pamer¬an, turnamen, festival, serta produk yang diha¬silkan.
i) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa per¬caya diri peserta didik.

2) Konfirmasi (Penegasan/pengukuhan)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
b) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplo¬rasi dan elaborasi peserta didik melalui ber¬bagai sumber.
c) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
d) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
(1) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilita¬tor dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan be¬nar.
(2) Membantu menyelesaikan masalah.
(3) Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi.
(4) Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
(5) Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
(6) Memberi acuan agar peserta didik dapat berrefleksi yang mendorong peserta didik untuk melakukan aksi.

c. Kegiatan Akhir / Penutup dan tindak lanjut :
Dalam kegiatan penutup, guru :
1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsis¬ten dan terprogram baik secara umum maupun dalam buku refleksi peserta didik secara khusus.
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layan¬an konseling dan/atau memberikan tugas baik tu¬gas individual maupun kelompok, tugas terstruktur maupun kegiatan mandiri tidak terstruktur sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada per¬temuan berikutnya.
2. Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Awal / Pendahuluan :
b. Kegiatan Inti :
c. Kegiatan Akhir / Penutup :
3. dst.

I. Refleksi. : refleksi keseluruhan (tambahan)
Dalam melakukan refleksi dipandu dengan pertanyaan refleksi yang berhubungan dengan :
1. Refleksi makna, nilai, manfaat atau bahan ajar. Misalnya dalam mata pelajaran fisika, peserta didik yang belajar lensa dapat ditanyakan apa manfaat mikroskop, teleskop, dan proyektor digunakan dalam masyarakat, apa manfaatnya bagi kepentingan umum, dan bagaimana dapat disalah gunakan.
2. Refleksi dampak sosial. Dalam mempelajari pembangunan dapat ditanyakan mengenai dampak sosial hasil pembangunan pabrik, bendungan, waduk, listrik masuk desa, TV dan sebagainya. Dapat ditanyakan dampak positif, dampak negatif, bagaimana memanfaatkan dampak positif dan menanggulangi dampak negatif. Dapat direfleksikan sikap yang tepat terhadap kemajuan dan pembangunan.
3. Refleksi kritis bahan ajar. Dalam mempelajari bidang studi PKn, Sejarah, Sosiologi kepada peserta didik dapat ditantang untuk melihat argumen yang tidak pas, asumsi yang tersembunyi, kesimpulan yang terlalu luas atau terlalu sempit.
4. Refleksi profesi yang berhubungan dengan bahan ajar. Misalnya, dalam mempelajari IPA, dapat titanyakan profesi mana saja yang menggunakan IPA. Refleksi mengenai bagaimana pribadi yang profesional.
5. Refleksi untuk ikutserta mencari pemecahan masalah-masalah masa kini. Dalam mata pelajaran sosiologi dan geografi, peserta didik dapat ditantang untuk mencari solusi mengenai kemiskinan, urbanisasi, masalah glandangan, masalah demokrasi, masalah kebebasan pers dan sebagainya.
6. Refleksi pengalam hidup, misalnya peserta didik kelas I diminta untuk mengingat-ingat waktu mendaftarkan didi di sekolah dan diberi pertanyaan : apakah orang tua ikut membantu, apakah orang tua mendorong supaya masuk sekolahnya sekarang, atau menganjurkan sekolah di sekolah lain, apakah sekarang merasa mantap/kecewa/kurang sesuai.
7. Refleksi akademis, misalnya : Bagaimana belajar saya yang efektif ?
8. Refleksi nilai kemanusiaan misalnya : Apakah selama ini saya jadi orang yang jujur ?
9. Refleksi iman. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu misalnya : Kalau kamu membayangkan Allah, seperti apakah Dia ? Apakah kamu pernah berdoa khusuk ? Kapan terjadinya, dalam kesempatan apa dan bagaimana ceriteranya ? Apakah kamu merasa doa kamu dikabulkan ? Dalam kesempatan apa, bagaimana ceriteranya ? Apakah kamu pernah merasa dibimbing oleh Tuhan ? Dianugerahi oleh-Nya ?
10. Dan sebagainya.
J. Aksi : aksi keseluruhan (tambahan)
Aksi mengacu kepada kebutuhan batin manusia yang didasarkan pada pengalaman yang sudah direfleksikan. Dua tahap aksi yaitu :
1. Pilihan-pilihan yang dibatinkan, pertumbuhan batin (internal) menhasilkan perubahan sikap menjadi lebih mengerti dan penuh kasih.
2. Pilihan yang diwujudkan secara lahir, pertumbuhan eksternal.
K. Kecakapan Hidup (life skill) : Kecakapan apa yang di berikan
dalam KBM (tambahan)
Tujuan pendidikan adalah melengkapi peserta didik dengan kecakapan hidup atau life skill. Life skill adalah kecakapan yang diperlukan peserta didik untuk dapat sukses dalam hidupnya. Kecakapan hidup baik diperhatikan dalam mengajar, supaya pendidik tidak mengajarkan hal-hal yang sebenarnya tidak ada gunanya bagi peserta didik dan hanya membebani peserta didik. Kecakapan hidup dekat dengan nilai-nilai kemanusiaan, seperti kesadaran diri dan komunikasi. Di samping itu, kecakapan hidup dipakai juga sebagai panduan untuk menentukan pengalaman belajar dalam matriks silabus. Macam-macam kecakapan hidup :
1. Kecakapan Generik (Generic life skill)/ Kecakapan Hidup Umum.
a. Kecakapan Personal (Personal skill).
1) Kecakapan Kesadaran Diri (Self Awareness Skill) seperti:
a) Kesadaran sebagai makluk Tuhan
b) Beriman kepada Tuhan YME.
c) Berakhlak mulia.
d) Kesadaran akan eksistensi diri.
e) Kesadaran akan potensi diri.
f) Berpikir rasional.
g) Memahami diri sendiri.
h) Percaya diri.
i) Bertanggung jawab, jujur , kerja keras dan disiplin.
j) Menghargai dan menilai diri.
2) Kecakapan Berpikir (Thingking Skill) seperti :
a) Kecakapan menggali informasi : opservasi , membaca , bertanya , dsb.
b) Kecakapan mengolah informasi menjadi keputusan : dengan grafik , membanding kan , dsb..
c) Kecakapan mengambil keputusan.
d) Kecakapan memecahkan masalah dengan kreatif dan inofatif.
b. Kecakapan Sosial (Sosial Skill) seperti :
1) Kecakapan komunikasi lisan.
2) Kecakapan komunikasi tertulis.
3) Kecakapan bekerjasama sebagai anak buah , rekan sejawat , atau pimpinan dsb.
4) Menunjukkan tanggung jawab sosial.
5) Mengendalikan emosi.
6) Berinteraksi dalam budaya lokal dan global.
7) Berinteraksi dalam masyarakat.
8) Meningkatkan potensi fisik.
9) Membudayakan sikap sportif.
10) Membudayakan sikap disiplin.
11) Membudayakan siakap hidup sehat.
2. Kecakapan Spesifik/khusus.
a. Kecakapan Akademik (Akademic Skill) seperti :
1) Kecakapan mengidentivikasi variabel.
2) Kecakapan menghubungkan variabel.
3) Kecakapan merumuskan hipotesis.
4) Kecakapan melaksanakan penelitian.
5) Menguasai pengetahuan.
6) Menggunakan metode dan penelitian ilmiah.
7) Bersikap ilmiah.
8) Mengembangkan kapasitas sosial untuk belajar sepanjang hayat.
9) Mengembangkan berpikir strategis.
10) Berkomunikasi secara ilmiah.
11) Memperoleh kompetensi lanjut akan ilmu pengetahuan dan teknologi.
12) Membudayakan berpikir dan berperilaku ilmiah.
13) Membudayakan berpikir kreatif.
14) Membudayakan berpikir dan berperilaku ilmiah secara mandiri.
15) Menggunakan teknologi.
16) Menggunakan pengetahuan dan nilai – nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
b. Kecakapan Vokasional (Vocasional Skill).
1) Sering disebut juga sebagai kecakapan kejuruan (keterampilan yang berkaitan dengan kejuruan , misalnya : menjahit , bertani , beternak , otomotif , dll.)
2) Terkait dengan bidang pekerjaan tertentu.
3) Ketrampilan kewirausahaan.
4) Ketrampilan menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
5) Keterampilan merangkai suatu alat.

L. Sumber Belajar, Media, Alat/Bahan :

1. Sumber belajar :
Jika berupa buku teks : Penyusun Tahun terbit, Judul Buku, Kota Penerbit, Halaman dituliskan.
Pertemuan
ke Judul Buku Penyusun Tahun
Terbit Kota
Penerbit Halaman Keterangan




2. Media :
Pertemuan
ke Media Keterangan
Judul Isi/Materi





3. Alat/Bahan :
Pertemuan ke Alat/Bahan Keterangan






M. Penilaian Hasil Belajar :

Dalam penilaian harus ada Kisi-Kisi, Teknik, Bentuk Instrumen (soal/instrumen) disertai kunci jawaban, pedoman pensekoran, pedoman penilaian, dan tabel konversi.
Nilai akhir pada laporan (rapor) dikembalikan pada kompetensi mata pelajaran yang terdapat pada kelas Sekolah Menengah Pertama (SMP)
a. Nilai akhir peserta didik pada kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama dan Akhlak mulia dicantumkan dalam rapor dalam bentuk angka yang merupakan gabungan dari nilai tugas (PT dan KMTT), nilai kinerja (praktik), nilai tengah semester, dan nilai akhir semester/kenaikan kelas untuk aspek kognitif. Nilai dalam bentuk angka tersebut disertai dengan diskripsi naratif jika berdasarkan analisis hasil ulangan akhir semester masih ada kompetensi yang belum mencapai KKM. Nilai akhlak peserta didik yang dicantumkan dalam rapor didasarkan pada penilaian oleh guru mata pelajaran pendidikan agama dan guru mata pelajaran lain, serta konselor dalam bentuk kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.
b. Nilai akhir peserta didik pada kelompok mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Kepribadian dicantumkan dalam rapor dalam bentuk angka yang merupakan gabungan dari nilai tugas (PT dan KMTT), nilai kinerja (praktik), nilai tengah semester, dan nilai akhir semester/kenaikan kelas. Nilai dalam bentuk angka tersebut disertai dengan diskripsi naratif jika berdasarkan analisis hasil ulangan akhir semester masih ada kompetensi yang belum mencapai KKM. Nilai Kepribadian peserta didik yang dicantumkan dalam rapor didasarkan pada penilaian oleh guru mata pelajaran pendidikan agama dan guru mata pelajaran lain, serta konselor dalam bentuk kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.
c. Nilai Akhir peserta didik pada kelompok mata pelajaran IPTEK.
Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu angka pencapaian kompetensi, disertai dengan diskripsi dan/atau profil kemajuan belajar. Pada prinsipnya nilai akhir suatu mata pelajaran adalah gabungan dari seluruh pencapaian KD yang ditargetkan. Nilai Akhir mata pelajaran IPTEK hendaknya disajikan dalam satu nilai. Nilai dalam bentuk angka untuk menunjukkan penguasaan gabungan aspek kognitif dan psikomotor. Jika suatu mata pelajaran lebih banyak mengandung aspek kognitif maka dalam penentuan nilai akhir aspek kognitif memiliki bobot yang lebih besar dibanding aspek psikomotor. Sebaliknya, bila suatu mata pelajaran lebih banyak mengandung aspek psikomotor maka dalam penentuan nilai akhir aspek psikomotor memiliki bobot yang lebih tinggi dari aspek kognitif.
d. Nilai akhir pada kelompok mata pelajaran ESTETIKA.
Hasil penilaian mata pelajaran kelompok mata pelajaran estetika dilaporkan dalam bentuk kuantitatif berupa satu nilai, yang mencerminkan prestasi belajar Seni Budaya dalam hal apresiasi dan kreasi/rekreasi yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
e. Nilai akhir pada kelompok mata pelajaran JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN.
Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk angka pencapaian kompetensi, disertai dengan diskripsi dan/profil kemajuan belajar. Pada prinsipnya nilai akhir suatu mata pelajaran adalah gabungan dari seluruh pencapaian KD yang ditargetkan. Nilai Akhir mata pelajaran JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN hendaknya disajikan dalam satu nilai. Nilai dalam bentuk angka untuk menunjukkan penguasaan gabungan aspek kognitif dan psikomotor. Jika suatu mata pelajaran lebih banyak mengandung aspek kognitif maka dalam penentuan nilai akhir aspek kognitif memiliki bobot yang lebih besar dibanding aspek psikomotor. Sebaliknya, bila suatu mata pelajaran lebih banyak mengandung aspek psikomotor maka dalam penentuan nilai akhir aspek psikomotor memiliki bobot yang lebih tinggi dari aspek kognitif.

Secara lengkap tentang penilaian baca panduan penilaian kelompok mata pelajaran, pedoman penilaian untuk SMP, dan Penilaian Kelas untuk SMP.


Kisi – Kisi Ulangan Harian.

Indikator
Pencapaian Teknik
Penilaian Bentuk Instrumen Contoh
Instrumen
Berupa indikator yang ada di dalam rumusan silabus sesuai dengan KD yang bersangkutan Dipilih sesuai dengan karakteristik indikator pencapaian, seperti tes tertulis, tes lisan, tes kinerja, dan portofolio Dipilih sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih, misalnya memilih bentuk pilihan ganda untuk teknik penilaian tertulis atau memilih bentuk instrumen lembar penilaian portofolio untuk teknik penilaian portofolio Disusun sesuai dengan bentuk instrumen yang telah dipilih

Catatan : Setiap Pertemuan di bagian penutup selalu ada refleksi dan aksi. Sedangkan refleksi (I) dan aksi (J) adalah refleksi dan aksi global satu RPP.


a. Lampiran 2 Kisi-kisi Ulangan Akhir Semester / Ulangan Kenaikan Kelas
KISI – KISI ULANGAN AKHIR SEMESTER / ULANGAN KENAIKAN KELAS
Satuan Pendidikan : .......................................................
Mata Pelajaran : .......................................................
Kelas/Semester : .......................................................
Alokasi Waktu : .......................................................

Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator
Pencapaian Teknik Penilaian
Tes Tertulis Tes Praktik
Dituliskan seluruh SK dalam semester bersangkutan Dituliskan KD yang esensial dari SK yang bersangkutan Dituliskan Indikator pencapaian yang esensial dari KD yang bersangkutan Dicantumkan bentuk butir tes yang dipilih seperti benar salah, menjodohkan dan pilihan ganda Dituliskan bentuk tes yang dipilih seperti tes ketrampilan tertulis, tes identifikasi, tes simulasi, atau tes contoh kerja.

















KISI – KISI TES TERTULIS ULANGAN AKHIR SEMESTER /
ULANGAN KENAIKAN KELAS

Satuan Pendidikan : .......................................................
Mata Pelajaran : .......................................................
Kelas/Semester : .......................................................
Alokasi Waktu : .......................................................

Standar
Kompetensi Kompetensi
Dasar Indikator
Pencapaian Bentuk Butir Tes
Pilihan
Ganda Uraian ......... ..........
Dituliskan seluruh SK dalam semester yang bersangkutan Dituliskan KD yang esensial dari SK yang bersangkutan Dituliskan indikator pencapaian yang esensial dari KD yang bersangkutan ....... butir ..........
butir ........ butir .......
butir