PENGARUH RENDAHNYA PENDAPATAN
EKONOMI ORANG TUA SISWA
TERHADAP TINGGINYA ANGKA PUTUS
SEKOLAH PADA TAHUN 2012
DI SMA NEGERI 13 BEKASI
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Belajar merupakan
proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan
sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Kemampuan
manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia
dengan makhluk hidup yang lain.
Belajar
sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain, merupakan
aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari
tanpa belajar. Dengan demikian, belajar tidak hanya dipahami sebagai aktivitas
yang dilakukan oleh pelajar saja. Baik mereka yang sedang belajar di tingkat
sekolah dasar, sekolah tingkat pertama, sekolah tingkat atas, perguruan tinggi,
maupun mereka yang mengikuti kursus, pelatihan , dan kegiatan pendidikan
lainnya. Tapi lebih dari itu, pengertian belajar itu sangat luas dan tidak
hanya sebagai kegiatan di bangku sekolah saja.
Namun
tidak dapat dipungkiri bahwa belajar itu identik dengan pendidikan. Pendidikan
merupakan intitas penting suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa juga dapat
dilihat dari sejauh mana pendidikan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mayarakat Indonesia termasuk sudah
kritis dalam menyikapi perkembangan pendidikan. Seiring dengan perkembangan
zaman yang menuntut pendidikan untuk melaju cepat, maka tentulah hal ini
menjadi tanggung jawab bersama. Pendidikan tidak hanya melulu soal sekolah dan
guru, melainkan juga terkait bagaimana orang tua dan siswa itu sendiri.
Menurut
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 pasal 3 Tahun 2003 “Pendidikan
Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”
Kualitas
pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara
lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia
(Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian
pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa
indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di
dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998),
dan ke-109 (1999).
Faktor-faktor
yang menyebabkan pendidiakan di Indonesia menurun yaitu faktor Ekonomi. Dimana
orang tua siswa yang memiliki penghasilan yang rendah menyebabkan tingginya
angka putus sekolah. Selain rendahnya ekonomi orang tua siswa ada pula faktor
lain yang menyebabkan tingginya angka putus sekolah yaitu, dari kenakalan
siswanya sendiri, contohnya mengkonsumsi obat-obatan terlarang, melakukan free
sex, bolos dari sekolah, merokok di sekolah, membuat keonaran di sokolah maupun
di luar sekolah, mengkonsumsi minuman keras. Selain itu penyebab putus sekolah
yaitu, karena siswa memiliki penyakit yang tidak memungkinkan dia melakukan
kegiatan belajar di kelas, dan memiliki penyakit yang belum pasti kapan
sembuhnya, contohnya, kangker, HIV, AIDS.
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diungkapkan tersebut maka, dapat dijadikan
alasan bagi peneliti untuk mengadakan penelitian. Didalam penelitian ini
peneliti mengambil judul “Pengaruh
Rendahnya Pendapatan Ekonimi Orang Tua Siswa Terhadap Tingginya Angka Putus
Sekolah Pada Tahun 2012 Di SMA N 13 Bekasi” .
B. Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar
belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Faktor
yang menyebabkan tingginya tingkat putus sekolah pada tahun 2012 di SMA N 13
Bekasi ?
2. Bagaimana
cara menangani tingginya putus sekolah pada tahun 2012 di SMA N 13 Bekasi ?
C.
Pembatasan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah diatas maka, peneliti membatasi permasalahan pada
“Pengaruh Rendahnya Pendapatan Ekonimi Orang Tua Siswa Terhadap Tingginya Angka
Putus Sekolah Pada Tahun 2012 di SMA N 13 Bekasi”
D.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan pembatasan
masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut : apakah
pengaruh rendahnya pendapatan orang tua terhadap tingginya angka putus sekolah
pada tahun 2012 di SMA N 13 Bekasi.
E.
Tujuan
Penelitian
Tujuan peneliti dalam
penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh rendahnya
pendapatan orang tua terhadap tingginya angka putus sekolah pada tahun 2012 di
SMA N 13 Bekasi.
1. Untuk
mengetahui faktor yang menyebabkan tingginya tingkat putus sekolah pada tahun
2012 di SMA N 13 Bekasi.
2. Untuk
mengetahui cara menangani tingginya putus sekolah pada tahun 2012 di SMA N 13
Bekasi.
F.
Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat dari
hasil penelitian pada SMA 13 Bekasi sebagai berikut:
1. Untuk
peneliti, dapat pengetahuan tentang pendidikan, khususnya dalam permasalahan rendahnya ekonomi orang tua terhadap tingginya putus sekolah.
2. Untuk
sekolah, hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai referensi dalam
memberikan kebijakan terhadap siswa yang orang tuanya memiliki ekonomi rendah.
BAB
II
TELAAH
PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR
A.
Telaah
Pustaka
1. Pengertian
Pendapatan
Pendapatan adalah sesuatu yang penting dalam setiap
perusahaan. Tampa ada pendapatan mustahil akan didapat penghasilan.
Pendapatan adalah aktivitas perusahaan yang bisa dikenal
atau di sebut penjualan, penjualan jasa, bunga, divideny, royalti, dan sewa. Dalam literatur akutansi terdapat beberapa
pengertian atau definisi pendapatan, antara lain adalah :
a. Pendapataan
adalah jumlah yang ditagih kepada pelanggan atas barang ataupun jasa yang
diberikan kepada mereka. Pada buku yang sama Nisowager juga menjelaskan
pendapatan sebagai berikut : pendapatan atau revenue merupakan kenaikan kotor atau gross dalam
modal pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dengan pelaksanaan jasa
kepada pelanggan atau klien, penyewa harta, peminjaman uang, dan semua kegiatan
usaha serta profesi yang bertujuan untuk
memperoleh penghasilan. (Niswonger, 1992 : 22 dan 56)
b. Pendapatan
berasal dari penjualan barang dan pemberian jasa dan diukur dengan jumlah yang
dibebankan kepada langganan, klaim atas barang dan jasa yang disiapkan untuk
mereka. (Acounting Terminology Bulletin No. 2, dikutip oleh buku harapan, 1999
: 39)
c. Pendapatan
adalah arus masuk atau nilai asset dari suatu entity atau peenyelesaian
kewajiban dari enitity atau gabungan dari keduanya selama periode tertentu yang
berasal daripenyerahan atau produksi
barang, pemberian jasa atas pelaksana kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan
utama perusahaan yang sedang berjalan. (Financial Acounting Standard Boaard
yang dikutip oleh buku harapan, 1999 : 58)
2. Pengertian
Orang Tua
Pengertian orang tua adalah orang tua tidak hanya
memberikan makan, minum, dan pakaian saja kepada anak-anaknya, tetapi haru
berusaha agar anaknya menjadi baik, pandai, bahagia, dan beruguna bagi hidupnya
dan masyarakat. Orang tua dituntut harus dapat mengembangkan semua potensi yang
dimiliki anaknya agar secara jasmani dan rohani agar dapat berkembang secara
optimal dan seimbang.
Orang tua didalam keluarga mempunyai posisi sebagai kepala
keluarga atau pemimpin rumah tangga, orang tua sebagai pembentuk pribadi
pertama dalam kehidupan anak, keperibadian orang tua, sikap dan cara hidup
mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung, yang dengan
sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedng tumbuh.
Orang tua dalah pria dan wanita yang terkait dalam
perkawinan dan siap sedia untuk memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu
dari anak-anak yanng dilahirkannya. (Miami M.ed).
Orang tua adalah individu yang berbeda memasuki hidup
bersama dengan membawaa pandangan, dan
kebiasaan sehari-hari. (Ny Singgih D. Gunarasa).
Tugs dan perana orang tua terhadap anaknya dapat di
kemukakan sebagai berikut : mengasuh, membereskan, dan mengarahkan menuju kepada kedewasaan serta menanam norma
agama, nilai norma dan sosial yang berlaku dimasyarakat. Disamping itu orang
tua juga harus mampu mengembangkan
potensi anak, memberi teladan dan mampu mengembangkan pertumbuhan
kepribadian dengan penuh tanggung jawab dan penuh kasih sayang. Secara sadar
orang tua mengemban kewajiban untuk memelihara dan membina anaknya sampai ia
mampu berdiri sendiri (dewasa), baik secara fisik, sosial, ekonomi, maupun
moral serta keagamaannya.
3. Pengertian
Ekonomi
Ekonomi dalalah sebuah kajian tentang pengurusan sumber
material individu. Masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia. Karena ekonomi merupakaan ilmu tentang perilau dari tindakan
manusia untuk memenuhi hidupnya yang bervasriasi dan berkembang ddengang
sumberdaya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan penduduk konsumsi dan
distribusi.
Ekonomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang bagian
manusia mencukupi kebutuhan hidupnya. Ini didasarkan dari asal kata ekonomi
yang berasal dari bahasa Yunani. Ekonomi berasal dari kata oikos dan nomos.
Oikos adalah rumah tangga dan Nomos adalah ilmu.
Didalam pengertian ekonomi, terdapat terdapat beberapa
istikah mendasar yag banyak digunakan dalam kajian ekonomi. Beberapaa istilah
tersebut diantaranya :
a. Prinnsip
Ekonomi
Merupakan dasar manusia
dalam nelakukan ekonomi, yaitu dengan modal yang minimal menghasilkan
keuntungan yang optimal.
b. Azas
Ekonomi
Dasar-dasar yang
digunakan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan terkait sektor
perekonomian.
c. Faktor
Produksi
Di dalam aktivitas
ekonomi, terdapat beberapa hal yang menjadi dasar dalam klegiatan ekonomi
tersebut.
d. Sistem
Ekonomi
Sebuah sistem yang
dianut oleh sebuah negara dalam menentukan kebijakan perekonomian dalam sebauh
negara. Seperti ekonomi liberal, ekonomi sosial, dan sistem ekonomi demokrasi.
Secara gair besar
ekonomi dapat di pisahkan menjadi dua yaaitu :
a. Ekonomi
Makro
Mempelajari
variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan).Variabel-variabel yang
juga berdampak atas beragam tindakan pemerinyahaan tersebut, antara lain :
pendapatan anasional, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran
internasional.
Rung lingkup kajian
ekonomi makro adalah usaha masyarakat san pemerintah dalam mengelola faktor
produksi secara efisien. Landasan kajian ekonomi makrro adalah teori keynes
ekonomi memusatkan perhatian pada usaha masyarakat sebagai suatu kesatuan untuk
melakukan efisiensi dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia.
b. Ekonomi
Mikro
Mempelajari ekonomi
dalam lingkup kecil misalnya perusahaan rumah tangga. Ekonomi mikro juga
mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku teersebut mempengaruhi
penawaran dan permintaan atas barang dan jasa., yang akan menentukan harga, dan
bagai mana harga, pada glirannya, menentukan penawaran dan permintaan dan jasa
selanjutnya.
Ruang lingkup kajian
ekonomi mkro adalah prosdusen dan konsumen. Teori berlandaskan teori Adam
Smith. Ekonomi mikro dengan demikian memiliki ruang lingkup pada produsen dan
konsumen. Produsen dan konsumen tersebut dalam dunia ekonomi yang nyata adalah
individu-individu pada rumahtangga keluarga, masyarakat, atau perusahaan.
4. Pengertian
Sekolah
Menurut kamus besar bahasa Indonesia sekolah, merupakan
bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar, sertaa tempat menerima dan
memberi pelajaran.
Sekolah adalah sebuah
lembaga yang dirancang untuk pegajaran siswa (murid) dibawah pengawasan guru.
Jenjang pendidikan yang
ada di Indonesia :
a. Sekolah
Dasar (SD)
Sekolah Dasar adalah
jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar
dilaksanakan dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Siswa
kelas 6 diwajbkan untuk mengikuti Ujian Nasional yang mempengaruhi kelulusan
atau tidaknya siswa. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan kesekolah menengah
pertama (SMP) atau yang sederajat. Pelajar sekolah dasar umumnya berusia 7-15
tahun, wajib mengikuti pendidikan dasar 9 tahun.
Sekolah dasar
diselenggaarakan oleh pemerintah maupun
swasta. Pengelolaan sekolah dasar negeri di Indonesia yang sebelumnya
berada dibawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab
pemerintah daaerah kabupaten atau kota sejak diberlakukannya otonomi daerah
pada tahun 2001. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagi
regulator dalam bidang standar nasional pendidikan.
b. Sekolah
Menengah Pertama (SMP)
Sekolah menengah
pertama merupakan jenjang pendidikan dasar formal di Indonesia setelah
menyelesaikan pendidikan dasar atau yang sederajaat. Sekolah menengah pertama
dilaksanakan dalam kurun waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9.
Siswa kelas sembilan diwajibkan mengikuti Ujian Nasional yang mempengaruhi
kelulusan atau tidaknya siswa.lulusan sekolah menengah pertama dapat
melanjutkan ketingkat penndidikan lebih tinggi, yaitu pendidikan sekolah
menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK) atau yang sederajat.
Pelajar sekolah menengah pertama umumnya berusia 13-15 tahun.
Sekolah menengah
pertama termasuk wajib belajarbagi warga negara berusia 7-15 tahun di
Indonesia. Wajib belajar 9 tahun meliputi pendidikan dasar, yakni sekolah dasar
(sederajat) 6 tahun, dan sekolah menengah pertama (sederajat) 3 tahun.
Sekolah menegah pertama
di selenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Pengelolaan sekolah menengah
pertama egeri di Indonesia yang sebelumnya si bawah Departemen Pendidikan
Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten atau kota
sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001. Sedangkan departemen
pendidikan hanya berperan sebagi regulator dalam bidang standar nasional
pendidikan. Secara strukturtal, sekolah menengah pertama negeri merupakan unit
pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten atau kotaa.
Pada tahun 1994/1995
sampai 2003/2004, sekolah ini pernah disebut sekolah lanjut tingkat pertama
(SLTP).
c. Sekolah
Menengah Atas (SMA)
Sekolah menengah atas
dalam pendidikan formal di Indonesia, merupakan jenjang pendidikan menengah
setelah menamatkan sekolah menengah pertama (SMP) atau yang sederajat. Sekolah
menengah atas diselesaikan dalam kurun waktu 3 tahun, yaitu mulaai dari kelas
10 sampai kelas 12. Pada tahun kedua (kelas 11), siswa sekolah mengah atas
wajib memilih jurusan yang ada yaitu, sains, sosial, atau bahasa.pada akhir
tahun ketiga (kelas 12), siswa wajib mengikuti Ujian Nasional yang mempengaruhi
kelulusan atau tidaknya siswa. Setelah lulus sekolah menegah atas dapat
melanjutkan keperguruan tinggi.
Umumnya sekoalah
menengah atas berusia 16-18 tahun. Sekolah menengah atas tidak termasuk program
wajib belajar pemeritah seperti SD 6 tahun, SMP 3 tahun. Mulai tahun 2005 di
beberapa daerah di Indonesia, sekolah menengah atas telah diikutkan sebagi
program wajib belajar 12 tahun yang diselenggarakan oleh pemerinntah maupun
swasta. Pengolahan sekolah menengah atas negeri di Indonesia yang sebelumnya
berada dibawah departemen pendidikan nasioanal, setelah dibberlakukannya
otonomi daerah pada tahuin 2001, kini menjadi tanggung jawab pemerintah
kabupaten atau kota. Sedangkan departemen pendidiakn nasional hanya berperan
sebagi regulator dalam bidang standard nasional pendidikan. Secara struktural,
sekolah menengah atas negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan
kabupaten atau kota.
d. Universitas
Universiatas meupakan
suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar
akademik dalam berbagai bidang. Sebuah universitas menyediakan gelar sarjan dan
pascasarjan. Kata universitas berasal dari bahasa latin universitas magistorum
et scholarium, yang berarti ‘komunitas guru dan akademisi.
5. Penegertian
Putus Sekolah
Putus sekolah adalah proses berhentinya siswa secara
terpaksa dari suatu lembaga pendidikan tempat dia belajar. Anak putus sekolah
yang dimaksud disini adalah terlantarnya anak dari sebuah lembaga pendidikan
formal, yang disebabkan oleh berbgai faktor. Wajib belajar merupakan salah satu
program yang gencar digalakan oleh Departemen pendidikan Nasional (Depdiknas). Progranm ini mewajibkan setiap warga Indonesia
untuk bersekolah selama 9 Tahun pada jenjang pendidikan dasar, yaitu dari
tingkat kelas satu sekolah dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga
kelas 9 (sembilan) Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah
(MTs).
6. Pengertian
Guru
Guru secara harfiah adalah seorang pengajar suatu ilmu.
Dalam bahsa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melihat, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik.
Secara umum guru adalh
pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Secara arti khusus, guru dalam agama hindu merupakan simbol
bagi suatu tempat suci yang berisi ilmu dan juga pembagi ilmu. Seorang guru
adalah pemandu pemandu spiritual atau kejiwaan murid-muridnya.
Dalam aga budha guru adalah orang yang memandu muridnya
dalam jala maju kebenaran. Murid seorang guru memandang gurunya sebagai jelmaan
budha atau Bodhisattva.
Dalam agama sikh guru mempunyai makna yang mirip dengan
agama hindu dan budha. Namun posisinya lebih pentinglagi, karena salah satu
inti ajaran agama sikh adalah kepercayaan terhadap Sepuluh Guru Sikh. Hanya ada
sepuluh guru dalam agama sikh, dan guru
pertama, guru Nanak Dev, adalah pendiri agama ini.
Orang india, china, mesir, dan israel menerima pengajaran
dari guru yang merupakan seorang imam atau nabi. Oleh karena itu seorang guru
sangat di hormati dan terkenal dimasyarakat serta menganggap guru sebagai
pembingbing untuk mendapatkeselamatan dan di hormati bahkan lebih dari orang
tua mereka.
a. Guru
Tetap
Guru yang telah
memiliki status minimal sebagai calon pegawai negeri sipil, dan telah di
tugaskan di sekolah tertentu sebagai instansi induknya. Selaku guru di sekolah awasta,
guru tersebut dinyatakan guru tetap jika telah memiliki kewenangan khusus yang
tetap untuk mengajar di suatu yayasan tertentu yang telah diakreditasi oleh
pihak yang berwenang di pemerintahan Indonesia.
b. Guru
Honorer
Guru yang belum
berstatus minimal sebagi calon pegawai negeri sipil, dan digaji perjam
pelajaran.seringkali mmereka digaji secara sukarela, dan bahkan dibbawah gaji
mnimum yang telah ditetapkan secara resmi. Secara kasat mata, mereka sering
nampak tidak jauh berbeda dengan guru tetap, bahkan mengenakan seragam pegawai
negeri sipil layaknya sebagai guru tetap.
7. Pengertian
Siswa
Siswa adalh sekolompok orang dengan usia tertentu yang
belajar baik secara kelompok maupun peroarangan. Siswa juga disebut murid atau
siswa di lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun menengah.
Siswa adalah orang yang datang kesuatu lembaga untuk
memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan (Prof. Dr. Shafique Ali
Khan).
Selain tugas guru mengajar siswa di kelas, siswa juga
mempunyai tugasnuntuk menjaa hubungan baik dengan guru maupun dengan sesama
teman, dan senantiasa meningkatkan keefektifan belajar bagi kepentingan dirinya
sendiri. Adapun tugas tersebut yang ditinjau dari berbagai aspek yaitu aspek
yang berhubungan belajar, aspek yang berhubingan dengan bimbingan, dan aspek
yang berhubungan dengan administrasi :
a. Aspek
Yang Berhubungan Dengan Belajar
Kekesalan dalam belajar
sring dilakukan murid, bukan karena ketidak tahuannya, tetapi juga disebabkan
oleh kebiasaan-kebiasaannya yang salah. Hal tersebut menjadi tugas murid untuk
belajar baik yang menghindari atau mengubah cara-cara yang salah itu agar
tercapai hasil belajar yang maksimal.
Hal-hal yang harus
diperhatikan murid agar belajar menjadi efektif, diantaranya :
·
Murid
harus menyadari sepenuhnya akan arah dan tujuan belajar, sehingga ia
senantiasa siap siaga untuk menerima dan merencanakan bahan. Jadi bukan belajar asal belajar saja.
·
Murid harus menyadari bahwa belaajar
bukan semata-mata menghafal. Didalamnya juga terdapat penggunaan daya-daya
mental lainnya yang harus dikembangkan sehingga memungkinkan dirinya untuk
memperoleh pengalaman-pengalaman baru dan mampu memecahkan masalah-masalah.
·
Selama mengikuti pelajaran atau diskusi
dalam kelompok, harus menunjukan parsitidasi aktif dengan jalan bertanaya atau
mengeluarkan pendapat, bila diperlukan.
b. Aspek
Yang Berhubungan Dengan Bimbingan
Semua murid harus
mendapat bimbingan, tetaapi tidak semua murid khususnya yang bermasalah,
mempergunakan haknya untuk memperoleh bimbingan khusus. Hal itu mungkin
disebabkan oleh karena berbagai “perasaan” yang menyelimuti murid, atau kerena
ketidaktahuannya, sdan mungkin juga disebabkan oleh karena guru atau sekolah
tidak membuka kesempatan untuk itu, dengan berbagai alasan.
Guru mewajibkan
memperhatikan masalah ini dan menjelaskan sertan memberi peluanng kepada
muriduntuk memperoleh bimbingan dan penyuluhan. Jika haal itu telah disampaikan
guru dengan lurus dann benar, maka menjadi tusgas muridlah kini untuk
mempergunakan hak-haknya dalam mendapat bimbingan atau penyuluhan.
Kesadaran murid aakan
guna bimbingan belajar atau bersikap,
agar dirinya dapat menyesuaikan dengan lingkungan serta melaksanakan
siakp-sikap yang sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari amat
diharapkan. Dan untuk itu, maka menjadi tugas muridlah untuk berparsitipasi
secara aktif, sehingga bimbingan itu dapat dilaksanakan secara efektif. Keikut
sertaan itu dibuktikan, diantaranya dengan :
·
Murid harus menyediakn dan rela untuk di
bimbing, sehingg ia memahami potensi dan kemampuan dirinya dalam belajar dan
bersikap. Kesediaan itu dinyatakan dengan kepatuhan dan perasaan senang ketika
dippanggil atau memperoleh kesempatan untuk memperoleh bimbingan khusus.
·
Menaruh kepercayaan kepada
pembimbing dan menjawab setiap
pertanyaan denagan sebenarnya dan sejujurnya. Demikiaan pula denagn mengisi
lembaran isian untuk data bimbinagan.
·
Menyadari dan menyesali akan tanggung
jawab terhadap dirinya untuk memecahkaan masalah atau memperbaiki sikap dengan
tenaganya sendiri, sehingga semua perbuatannya menjadi sesuai dan selaras
dengan ajaran Islam.
c. Aspek
Yang Berhubungan Dengan Adminnistrasi
Aspek ini berkenaan
dengan keturut sertaan murid dalam pengelolaan ketrtiban, keamanan dan
pemenuhan kewajiban administratif, sehingga memberikan dukungan terhadap
kelancaran pelaksanaan pengajaran serta keberhasilan belajar itu sendiri. Tugas
murid sehubungan dengan aspek administrasi, meliputi :
·
Tugas dan kewajiban terhadap sekolah,
yaitu ; seprti menaati tatatertib sekolah, membayar SPP dan segala dibebankan
sekolah kepadanya, dan menjaga nama baik sekolah.
·
Tugas dan kewajiban terhadap kelas,
yaitu ; menjaga kebersiahan lingkungan sekolah, menjalin kerjasama antar tema
sekelas, menjaga solidaritas antar teman.
·
Tugas dan kewajiban terhadap kelompok, yaitu
; membentuk kelompok belajar bersama, mengembangkan pola sikap keagamaan dan
mempergunakan waktu senggang untuk belajar bersama, memelihara semangat dan
solidaritas kelompok.
B. Kerangka Berfikir
Banyanya berbagai
masalah dalam pendidikan maka pemerintah mencanangkan berbagai program untuk
menyelesaikan masalah dalam pendidikan. Berdaasarkan msalah ekonomi yang
menyebabkan tingginya angka putus sekolah. Maka pemerintah mencanagkan berbagai
program dimulai dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah, beasiswa untuk
siswa tidak mampu. Dengan adanya program pemerintah maka angka putus sekolah
bisa di tekan, dan siswa dapat memperoleh pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan lapangan pekerjaan.
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Tempat,
Waktu, dan Jenis Penelitian
1. Tempat
Penelitian
Nama
Sekolah : SMA NEGERI 13 BEKASI
Alamat : Jl. Pariwisata Raya
Perum Bumi Bekasi Baru,
Bekasi
17115
2. Waktu
Penelitian
Waktu
penelitian dilaksanakan selama 1 Minggu, angkatan tahun 2012.
3. Jenis
Penelitian
Jenis
penelitian ini menggunakan jenis non eksperimen.
B.
Metode
Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari
karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian
(Riduwan, 2002:3).
Sedang menurut Suharsimi Arikunto
(2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Populasi yang digunakan adalah siswa
kelas 1, 2, 3 pada SMA N 13 Bekasi.
2. Sampel
Sampel
adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti
(Suharsimi, 2010:174).
Sampel
yang diambil adalah siswa SMA 13 Bekasi tahun angkatan 2012. Cara peengambilan
sampel dengan membagikan angket kepada siswa, dan melakukan wawancara terhadap
siswa.
C.
Teknik
Pengumpulan Data (Teknik Analisis)
Metode
pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data (Riduwan, 2009:69).
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang dipergunakan 2
macam, uraiannya sebagai berikut :
1.
Wawancara
( Interview )
Wawancara
atau interview adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya (Riduwan, 2009:74).
2.
Pembagian
Angket
Angket
adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci danlengkap yang harus
dijawab oleh responden tentang pribadinya atau halhalyang diketahuinya .
Angket
adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia
memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Suharsimi Arikunto).
Melalui
angket, hal-hal tentang diri responden dapat diketahui.Misalnya, tentang
keadaan atau data dirinya seperti pengalaman, sikap,minat, kebiasaan belajar,
dan lain sebagainya. Isi angket dapat berupapertanyaan-pertanyaan tentang
responden.
Pertanyaan-pertanyaan
tersebutdirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh jawaban
yangobyektif. Juga perlu dijalin kerja sama antara pemberi angket danresponden
melalui pengantar angket yang simpatik, sehingga respondenterdorong bekerja
sama dan rela mengisinya secara jujur.
D.
Instrumen
Penelitian
Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah a) wawncara, b) lembar angket.
DAFTAR PUSTAKA
Subliyanto
(2011). Drop Out Peserta Didik. From : Ali, M. 2004. Guru
Dalam Proses Belajar Mengajar.
Sinar baru Albensindo. Bandung.
Slameto.
2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.
Dykman,
Thomas R., Akuntansi Intermediate, Edisi Ketiga, Jilid Satu, terjemahan.
Munir
Ali, Erlangga, Jakarta, 2000.
Granof,
Michael H., Philip W., Bell, Financial Accounting Principles and Issues,
Fourth Edition, Prentice Hall Inc.,
Englewood Cliffs, 1991.
Website
http://en.wikipedia.org/wiki/Dropping_out
www.wikipwedia.com
http://180.246.116.86/index.php?option=com_content&view=article&id=96&Itemid=60